Menurut Suherman (2001:20) pemahaman
yaitu hubungan antara berbagai pengetahuan pada suatu jaringan kerja dalam diri
siswa, sehingga siswa dapat mengungkapkan kembali pengetahuan yang baru dengan
cara yang sesuai. M Sudijono (2005:50)
menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Herbert dalam Patria (2007) mengartikan
pemahaman sebagai kemampuan menjelaskan secara seragam gejala-gejala alam
disekelilingnya yang jumlahnya terbatas, juga berarti mampu untuk memadukan
pengalaman-pengalaman serta kesan-kesan penginderaan secara lebih baik dalam
pikiran manusia.
Pemahaman konsep adalah rumusan
tingkah laku yang diharapkan dimiliki setelah menyelesaikan pengalaman
belajarnya. Menurut W.J.S Poerwadarminta dalam Patria (1998), seseorang
dikatakan paham terhadap suatu hal, apabila orang tersebut mengerti benar hal tersebut
dan dapat menjelaskannya kembali. Selain itu pemahaman dapat diartikan sebagai
pengertian yang mendalam tentang suatu masalah dan mampu menafsirkan arti yang
tersirat dari apa yang dipahami tesebut.
Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas, pemahaman konsep matematika dapat diartikan sebagai kemampuan siswa yang
berupa penguasaan sejumlah
materi pelajaran matematika, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang
dipelajari, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti,
memberikan interpretasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif
yang dimilikinya.
Penguasaan konsep sangat penting. karena dengan menguasai konsep akan memberikan peluang kepada siswa untuk
lebih fleksibel dan menarik minat siswa dalam belajar.
Skemp membedakan dua jenis
pemahaman, yaitu pemahaman instrumental dan pemahamn relasional. Pemahamn
instrumental yaitu pemahaman sejumlah konsep yang diartikan sebagai pemahaman
atas konsep yang saling terpisah dan hanya hafal rumus dalam perhitungan
sederhana. Pemahaman relasional yaitu dapat mengaitkan esuatu dengan hal
lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan.
Adapun indikator pemahaman konsep
menurut Depdiknas (dalam wardhani, 2005) adalah :
1.
Mampu menyatakan ulang
sebuah konsep.
2.
Mampu
mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya.
3.
Mampu memberikan contoh
dan non-contoh.
4.
Mampu menyajikan konsep
dalam berbagai macam bentuk representasi matematis.
5.
Mampu mengembangkan
syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep.
6.
Mampu menggunakan,
memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu.
7.
Mampu mengaplikasikan
konsep atau algoritma ke pemecahan masalah.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pemahaman Konsep Matematika"
Post a Comment